Selasa, 11 September 2018

PRESPEKTIF PERENCANAAN PENDIDIKAN 2





ABSTRAKSI PRESPEKTIF PERENCANAAN PENDIDIKAN

MAKALAH
Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memenuhi Mata Kuliah Prespektif Perencanaan Pendidikan
Program Studi Magister Administrasi/ Manejemen Pendidikan
PPs FKIP Universitas Bengkulu Semester I Tahun Akademik 2013/2014
Dosen Dr. Aliman Siana, M. Pd


Oleh
JON SASTRO

PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI/ MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU
2013



BAB I
PERENCANAAN PENDIDIKAN
A.     Pengantar
Ilmu Perencanaan Pendidikan, satu-satunya alternative yang dapat ditempuh melalui kajian dan pembahasan yang bersifat studi analisisis, kajian literature dan dekumentasi, penelitian kepustakaan serta pengalaman. Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan perbaikan pendidikan secara menyeluruh banyak factor dan permasalahan signifikan termasuk didalamnya.
B.     Perencanaan Pendidikan
1.      Pengertian Perencanaan (Planning)
Perencanaan pendidikan adlah suatu proses untuk menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas serta lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasaratuntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta menetapkan Cara yang efektif dan efisien dalam usaha membentuk manusia yang kompetensi social dan individu secara maksimal.
2.      Sejarah Perkembangan Perencanaan Pendidikan
Perhatian orang terhadap perencanaan baru kelihatan lebih besar sejak terjadinya krisis ekonomi dimana sumber ekonomi hamper semua negara menjadi lumpuh yaitu sesudah perang dunia pertama, sehingga usaha untuk pembangunan Negara mengalami kelangkaan tentu saja kaedaan seperti ini memaksa para pemimpin dan aparat pemeritahan untuk secara tepat, sigap dan terarah untuk menyusun rencana pembangunan termasuk perencanaan bidang pendidikan.
3.      Pentingnya Perencanaan pendidikan
Perencanaan pendidikan sama pentingnya dengan “doing” dan Perencanaan pendidikan
Harus ditempatkan sebelum “doing”, akan tetapi dalam peraktik pelaksanaannya kegiatan (action) pendidikan dapat dilakukan tanpa ada perencanaan. Untuk memperoleh hasil yang baik maka Perencanaan dan pelaksanaan “doing” dalam pendidikandikerjakan secara bersamaan.
4.      Proses perencanaan Pendidikan
Proses Perencanaan pendidikan yang harus kita ketahu dan pahami antara lain:
·      Tahap Pra-perencanaan
·      Tahap Perencanaan Awal
·      Tahap Formulasi Rencana
·      Tahap ElaborasiRencana
·      Tahap Implementasi Rencana

BAB II
ANALISIS PERENCANAAN
A.     Jenis – jenis Perencanaan Pendidikan
Masalah Perencanaan Pendidikan dapt ditinjau dari berbagai tipe sudut pandangan, yaitu:
1.      Tipe perencanaan dari segi ruang lingkup atau menurut besarnya(Magnitide), perencanaan dapat dibedakan menjadi:
·      Perencanaan Makro
·      Perencanaan Mikro
·      Perencanaan Meso
2.      Menurut Teba Telaahnya
·      Perencanaan Strategis
·      Perencanaan Manejerial
·      Perencanaan Operasional
3.      Menurut Rancangan Sistem (System Design)
·      Perencanaan perbaikan pendidikan
·      Perencanaan pengembangan pendidikan
4.      Menurut Peranan Pemerintah
·      Perencanaan Wajib (Imperative Planning)
·      Perncanaan Arahan (Indicative Plannning)
5.      Menurut jangka waktu
·      Perncanaan Jangka Pendek
·      Perencanaan Jangka Menengah
·      Perencanaan Jangka Panjang
B.     Teknik dalam Perencanaan Pendidikan
Agar setiap perencanaan dapat dilaksanakan dengan baik  para pengelola pendidikan dapat menggunakan teknik atau metode yang dapat membantu dalam melaksanakan tugasnya. Teknik perencanaan pendidikan difokuskan pada:
1.      Rencana Kerja
2.      Penbiayaan dalam Perencanaan Pendidikan
Ada dua pandangan yang menjadi dasar pikir mengenai pembiayaan Perencanaan Pendidikan.Pertama, ketika misi atau program telah selesai dibuat, perencanaan operasional baru dilakukan. Kedua, sebelum melangkah jauh maju ke depan, agar rencana yang disusun realistis, perlu melihat lebih dulu berapa dana yang tersedia.



BAB III
PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
A.     Pendekatan Sistem
Untuk dapat menganalisis tujauan perencanaan pendidikan yang ingin dicapai, dan bagaimana mengambil keputusan-keputusan dari berbagai alternative kegiatan yang dibangun, serta menentukan sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu dipertimbangkan keterbatasan keadaan sekarang dan yang akan datang. Untuk menganalisis keadaan itu diperlukan Pendekatan Sistem (System Approach).
B.     Pentingnya Penggunaan Pendekatan Sistem
Pentingnya Penggunaan Pendekatan Sistem dalam perencanaan pendidikan, akan memungkinkan para perencana  dapat dengan cepat melihat secara komprehensif usaha-usaha pengembangan dan perbaikan pendidikan yang terkontrol dan terkendali, melakukan evaliasi kegiatan-kegiatan dalam system yang tepat secara regular, sehingga aktivitas dapat berjalan sesuai rambu-rambu secara efektif dan efisien.
Konsep operasional Pendekatan Sistem meliputi tiga kegiatan inti yaitu:
1.      Melakukan analisis sistem
2.      Rancangan sistem
3.      Manajemen sistem
C.     Program Evaluasi dan Review Technik
Kegunaan Program Evaluasi dan Review Technik pada tingkat ketelitian analisis dari suatu kegiatan serta hubungan logisnya.
Program Evaluasi dan Review Technik (PERT) mempunyai dua elemen, yaitu : pertama elemen dasar kegiatan (activity). Kedua, elemen dasar peristiwa (Event).
D.     Pengawasan dalam Perencanaan Pendidikan
Proses Pengawasan memiliki tahap sebagai berikut:
1.      Penetapan standar pelaksanaan
2.      Penetuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3.      Pembandingan pelaksaan kegiatan dengan standard an penganalisisan adanya penyimpangan
4.      Pengambialan tindakankoreksi bila ada kesalahan




BAB IV
PERENCANAAN INOVATIF
A.     Pengertian Perencanaan Inovatif
Perencanaan Inovatif Pendidikan dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang memusatkan pada aktivitas kelembagaan untuk melahirkan perubahan yang signifikan dalam mengatasi berbagai masalah yang menyangkut dalam dunia pendidikan.
B.     Ciri-ciri penting Perencanaan Inovatif
Beberapa Ciri-ciri penting dalam Perencanaan Inovatif yaitu:
1.      Adanya lembaga baru yang dibentuk oleh lembaga-lembaga sektoral
2.      Lembaga baru itu berperan untuk mewakili fungsi lembaga-lembaga yang membentuknya memberikan pelayanan secara efisien dan efektif
3.      Lembaga baru tersebut utuk menambah anggaran lembaga-lembaga yg membentuknya
4.      Hasil yang dicapai tidak dinilai menggunakan analisis sektoral melaikan dari kegiatan bersama melalui kegiatan lembaga baru
5.      Lembaga baru bersifat pembaharuan.
C.     Strategi Kegiatan Perencanaan Inovatif
Perencanaan Inovatif yang berhasil mengandung strategi kegiatan antara lain:
1.      Kegiatan dasar
Kegiatan dasar sebagai upaya pengembangan lembaga baru untuk membina hubungan yang erat dan berkelanjutan dengan lembaga-lembaga terkait.
2.      Mekanisme kegiatan
Mekanisme kegiatan terfokus pada pencapaian tujuan lembaga baru itu sendiri.
D.     Faktor-faktor  yang perlu dipertimbangkan dalam Perencanaan Inovatif
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan pendidikan yaitu:
a.    Filsafat Negara, seluruh prikehidupan bangsa berpedoman kepada filsafat Negara
b.   Pemeritah dan lembaga-lembaga yang tersebar diberbagai daerah
c.    Perencanaan pendidikan mengikutsertakan wakil-wakil oran tua siswa/ mahasiswa dan tokoh masyarakat
d.   Kelompok profesi, terutama pendidikan besar perannya dalam perencanaan pendidikan
e.    Kebudayaan perpaduan hasil pikiran, perasaan, kemauan dan hasil karya
f.    Kebudayaan yang mencakup ilmu dan teknologi
g.    Perkembangan ekonomi
h.   Perencanaan pendidikan harus memperhatikan cita-cita bangsa.
i.     Perencanaan pendidikan harus memperhatikan demografi
E.      Perencanaan Strategis Pendidikan
1.      Pengertian Perencanaan Strategis
·      Freddy Rangkuti (Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis) mendefinisikan Perencanaan Strategis adalah proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada.
·      Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengartikan bahwa Perencanaan Strategis adalah perencanaan yang berhubungan denga proses penetapan tujuan, pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hah-hal tersebut. 
2.      Tahap-tahap Perencanaan Strategis Pendidikan
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dikaji dalam nenetapkan tahap-tahap Perencanaan Strategis yaitu:
a.       Mengidentifikasi berbagai kebijakan yang berpengaruh terhadap system pendidikan
b.      Mengevaliasi dan mempertimbangkan alternative metode pendidikan dalam kaitannya dengan masalah-masalah khususnya pendidikan
c.       Menemukan masalah-masalah keritis yang memerlukan analisis mendalam dan pengembangannya
d.      Mengevaluasi keunggulan dan kelemahan system pendidikan yang ada
e.       Mengevaluasi pengkajian yang cermat terhadap system pendidikan beserta komponennya.
3.      Analisis SWOT Perencanaan Strategis
Pendekatan analisis SWOT dalam rangka perbaikan dan pembangunan pendidikan proses penyusunannya melalui tahapan analisis yaitu:
1.      Pengumpulan data
a.       Eksternal
b.      Internal
2.      Analisis data
4.      Membuat Analisis SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara factor ekternal dan internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan tantangan.
a.       Berbagai peluang
-          Mendukung strategi agresif
-          Mendukung turnaround
b.      Berbagai tantangan
-          Mendukung strategi diversifikasi
-          Mendukung strategi defensive

BAB V
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PENDIDIKAN
1.       Pengembangan Pendidikan
Pengembangan Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal, berkualitas, unggul, inovatif, kreatif, dapat berdaya guna dan berhasil guna, sehingga dapat memanfaatkan berbagai teknologi dan informasi yang terus berkembang dengan cepat.
2.      Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik yaitu mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, tindakan dan pengendalian untuk mencapai tujuan sekolah yang efektif dan efisien.
·      Kareteristik Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) meliputi :
a.    Output yang diharapkan
b.   Proses
Sekolah yang efektif memiliki karakteristik proses sebagai berikut:
1.      Proses Belajar Mengajar yang Efektivitasnya Tinggi
2.      Kepemimpinan Sekolah Yang Kuat
3.      Lingkungan Sekolah yang aman dan tertib
4.      Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang Efektif
5.      Sekolah Memiliki Budaya Mutu
6.      Sekolah Memiliki “Teamwork” yang Kompak, Cerdas, dan Dinamis
7.      Sekolah Memiliki Kewenangan
8.      Sekolah Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Pisik)
9.      Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan secara Berkelanjutan
10.  Sekolah Responsif dan Antisipatif terhadap kebutuhan
11.  Memiliki Komunikasi yang baik
12.  Sekolah Memiliki Akuntabilitas
13.  Manajemen Lingkungan Hidup Sekolah Bagus
14.  Sekolah Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas
c.    Input pendidikan
1.      Memiliki kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas
2.      Sumberdaya tersedia dan siap
3.      Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi
4.      Memiliki harapan prestasi yang tinggi
5.      Focus pada pelanggaan (khususnya siswa)
6.      Input manejemen
d.   Perencanaan Pembiayaan Pendidikan
Ada tiga langkah yang akan dilakukan dalam program ini yaitu: pertama, membuat rencana biaya sekolah. Kedua, membuat rencana pendanaan sekolah dan ketiga, menyesuaikan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar