Selasa, 11 September 2018

METODOLOGI PENELITIAN




SOAL UAS
METODOLOGI PENELITIAN

Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Menempuh Mata Metodologi Penelitian
Program Studi Magister/Manajemen Pendidikan
PPs FKIP Universitas Bengkulu Semester 1 Tahun Akademik 2012/1013
Dosen Prof. Dr. Bambang Sahono, M.Pd


 


                                                                       


Oleh
JON SASRTO
NIM A2K012116

PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU
2013



1.            JELASKAN PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF BERKAITAN DENGAN:

a.      Perbedaan Aksioma
Aksioma dalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan penelii dengan yang diteliti, hubungan variable, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.

Aksioma dasar
Metode kuantitatif
Metode kualitatif
Sifat realitas
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
Ganda, holistic, dinamis, hasil konstruksi, dan pemahaman
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Independent, supaya terbangun objektifitas
Interaktif  dengan sumber data supaya memperoleh makna
Hubungan variable
Sebab-akibat (kausal)
Timbale-balik/interaktif
Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisasi
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
Perana nilai
Cenderung bebas nilai
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

b.  Karakteristik Penelitian
KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF

No
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
1.
A. Desain
a.         Spesifik, jelas, rinci
b.         Ditentukan secara mantap sejak awal
c.         Menjadi pegangan langkah demi langkah

a.       Umum
b.      Fleksibel
c.       Berkembang danmuncul dalam proses penelitian
2.
B. Tujuan
a.         Menunjukkan hubungan antar variabel
b.         Menguji Teori
c.         Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

a.         Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b.         Menemukan Teori
c.         Menggambarkan realitas yang kompleks
d.        Memperoleh pemahaman makna
3.
C. Teknik Pengumpulan Data
a.         Kuesioner
b.         Observasi dan wawancara tersruktur


a.         Participant observation
b.         In depth interview
c.         Dokumentasi
d.        Tringulasi
4.
D. Instrumen Penelitian
a.         Test, angket, wawancara tersruktur
b.         Instrumen yang telah terstandar


a.         Peneliti sebagai instrumen
b.         Buku catatan, tape recorder, camera, handcam dan lain-lain
5.
E. Data
a.         Kuantitatif
b.         Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen

a.         Deskriptif kualitatif
b.         Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dan lain-lain
6.
F. Sampel
a.          Besar
b.          Representatif
c.          Sedapat mungkin random
d.         Ditemukan sejak awal

a.         Kecil
b.         Tidak Representatif
c.         Purposive.snowball
d.        Berkembang selama proses penelitian
7.
G. Analisis
a.         Setelah slesai pengumpulan data
b.         Deduktif
c.         Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis

a.         Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.         Induktif
c.         Mencari pola, model, thema, teori
8.
H. Hubungan dengan Responden
a.         Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif
b.         Kedududkan peneliti lebih tinggi dari responden
c.         Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan

a.         Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
b.         Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
c.         Jangka lama, sampai datanya penuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
9.
I. Usulan Desain
a.         Luas dan rinci
b.         Literarur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti
c.         Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkanya
d.        Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
e.         Hipotesis dirumuskan dengan jelas
f.          Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan

a.         Singkat, umum bersifat sementara
b.         Literatur yangdigunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c.         Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour atau piknik
d.        Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e.         Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
f.          Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat terselesaikan

Setelah tidak ada data yang dianggap baru atau jenuh
11.
K. Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen

Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian

c.  Perbedaan dalam Proses Penelitian
a. Proses penelitian kuantitatif
Langkah awal dalam penelitian ini adalah   menentukan masalah. Untuk menggali masalah dengan baik maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Agar masalah itu dijawab maka harus dirumuskan secara spesifik dan dibentuk dalam kalimat Tanya.  Rumusan itu yang nantinya akan menjadi hipotesis. Dalam pengujian hipotesis peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan penelitian yang sesuai. Langkah selanjutnya adalah menyusun instrumenpenelitian yang digunakan untuk pengumpul data. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Langkah terakhir adalah kesimpulan.

b.      Proses penelitian kualitaif
Dalam metode penelitian ini walaupun peneliti belum memiliki masalah tapi peneliti dapat memasuki obyek/lapangan .setelah memasuki obyek, peneliti nakan melihat segala sesuatu yang ada didalam tempat itul secara umum. Tahap selanjutnya disebut sebagai tahap reduksi/focus. Pada tahap ini peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Tahap selanjutnya selection.pada tahap ini peneliti menguraikan focus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Selanjutnya peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunanpengetahun , hipotesis atau ilmu yang baru. Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Ada 5 tahapan dalam proses pengumpulan data setelah peneliti memasuki objek penelitian atau situasi social (tempat, pelaku/aktivitas). 1. Peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan 2. Bertanya pada orang yang dijumpai pada tempat tesebut. 3. Menganalisi apakah jawaban yang diberikan betul atau tidak. 4.apabila jawabanya benar maka dibuat kesimpulan

2. JELASKAN HAL-HAL BERIKUT DAN BERIKAN CONTOHNYA!
 A.   Masalah dalam penelitian kualitatif
Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara “masalah “ dalam penelitian kualitatif “masalah “ yang akan di pecahkan melalui penelitian harus jelas, spestik, yang di bawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, “masalah “ dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara. Tentative dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Dalam penelitian kualitatif, akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah “ yang di bawa oleh peneliti dalam penelitian. Yang pertama masalah yang di bawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sanpai akhir penelitian sama. Yang kedua “masalah” yang di bawa peneliti setelah memesuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah di siapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak perubahan, sehingga judul penelitian cukup di sempurnakan. Yang ketiga sehingga harus di  “ganti” masalah. Dengan denikian judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dengan judulnya dig anti. Dalam institusi tertentu, judul yang diganti ini sering mengalami kesulitas administrasi. Oleh karena itu institusi yang menangani penelitian kualitatif, harus mau dan mampu menyesuaikan dengan karakteristik masalah kualitatif ini.
            Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai,merupakan peneliti kualitatif yang lebih baik, karena ia di pandang mampu melepaskan apa yang telah di pikirkan sebelumnya, dan selanjudnya mampu melihat fenomena secara lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi dan berkembang pada situasi social yang di teliti. Kemungkinan masalah sebelum dan sesudah ke lapangan dalam penelitian kualitatif dapat di gambarkan sebagai berikut:
Terdapat perbedaan antara masalah dan rumusan masalah. Seperti telah di kemukakan bahwa, masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Sedangkan rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang di susun di dasarkan masalah yang harus di carikan jawabannya melalui pengumpulan data. Dalam usulan penelitian, sebaiknya masalah tersebut perlu di tunjukan dengan data. Misalnyy ada masalah tentang kualitas SDM yang masih rendah, maka perlu di tunjukan data kualitas SDM tersebut, melelui Human Developmen Index misalnya. Masalah kemiskinan perlu di tunjukan data tentang jumkah penduduk yang miskin, masalah korupsi perlu di tunjukan jumlah koruptor,dsb.
            Data tentang masalah bisa berasal dari dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan, dan pertanyaan orang-orang yang patut di percaya.



B. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari suatu objek itu sifat tunggaldan parsial. Dengan demikian berdasarkan gejala tersebut peneliti kuantitatif dapat menemukan variable-variabel yang akan di teliti. Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistic ( Mnyeluruh tidak dapat di pisah-pisahkan ), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan fariabel penelitian , tetapi keseluruhan situasi social yang di teliti yang meliputi aspek tempat (plase), peleku (actor) dan aktivitas (activity) tang berinteraksi secara sinergis.
            Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam rangka penelitian kuantitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variable. Dengan demikien dalam penelitian kuantitatif ada yang di sebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif di sebut dengan focus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Batasan masalah dan focus dapat di gambarkan seperti gambar 10.1 a dan 10.1 b berikut.
Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih di dasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi feabilitas masalah yang akan di pecahkan selain juga factor keterbarasan tenaga , dana dan waktu. Suatu masalah di katakana penting apabila masalah tersebut tidak di pecahkan mekalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah baru. Masalah dikatakan urgen (mendesak) apabila masalah tersebut tidak segera di pecahkan melelui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi. Masalah dikatakan fasible apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai masalah tersebut penting, urgen, dan feasible,maka perlu dilakukan melalui analisa masalah.
            Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif  menentapkan focus. Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to single cultural domain or a few related dominains” maksudnya adalah bahwa, focus itu merupakan domain yang terkait dari situasi social. Dalam pemelitian kualitatif, penentuan focus dalam proposal lebih di dasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan di peroleh dari situasi social (lapangan).
Kebaruan informasi itu bias berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan mendalam tentang situasi social, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi social yang di teliti. Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif di peroleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang di sebut dengan penjelajahan umun. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi social. Untuk dapat memehami secarah lebih luas dan mendalam, Maka di perlukan pemilihan fokus penelitian.
            Spladley dalam sanapiah faisal (1988) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan fokus yaitu :
1.    Menetapkan fokus pada permasalahan yang di sarankan oleh informal
2.    Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain
3.    Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek
4.    Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada

C. Bentuk Rumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation , suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif dan assosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengekslorasi dan atau memotret situasi social yang akan di teliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
2. Rumusan masalah komperatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks social atau domain satu di bandingkan dengan yang lain.
3. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi social atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah assosiatif di bagi menjadi tiga yaitu, hubungan simetris, kausal dan reciprocal atau interaktif. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Selanjutnya hubungan reciprocal adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang di amati atau di temukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau interaktif.
Dalam penelitian kuantitatif, ketiga rumusan masalah tersebut terkait dengan variable penelitian, sehingga rumusan masalah peneleti sangat spesifik, dan akan digunakan sebagai panduan bagi peneliti untuk menentukan landasan teori, hipotesis, insrumen, dan teknik analisis data.
            Dalam peneleti kualitatif seperti yang teleh di kemukakan, rumusan masalah yang merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan atau situasi social tertantu. Namun demikian setiap peneliti baik peneliti kuantitatif mau pun kualitatif harus membuat rumusan masakah. Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain (in context). Peneliti yang meggunakan pendekatan kualitatif, pada tahap awal penelitiannya. Ia akan mengembqangkan fokus penelitian sambil mengumpulkan data. Proses seperti ini di sebut “emergent desingn” (Loncoln dan Guba, 1985:102).
            Dalam penelitian kualitatif, pertanyaan penelitian tidak di rumuskan atas dasar definisi operasional penelitian tidak di rumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variable penelitian. Pertanyaan penelitian kualitatif di rumuskan dengan maksud untuk memahami gejala yang kompleks, intiraksi social yang terjadi, dan kemungkinan di temukan hipotesis atau teori baru.
 Contoh:
1.Apakah pemahaman orang-orang yang ada dalam  organisasi itu tentang arti dan makna manajemen (masalah deskriptif)
2.Bagaimana iklim kerja atau suasana kerja pada kerja pada organisasi tersebut? (masalah deskriptif)

D. Kegunaan Teori dalam penelitian kualitatif
• Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua  peneliti harus berbekal teori.
• Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian.
• Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
• Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua  peneliti harus berbekal teori.
• Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian.
• Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

3. URAIKAN DENGAN SINGKAT DAN JELAS APA HAL-HAL BERIKUT:
a. rancangan kualitatif
·         Metode induktif yang berusaha menyusun pengetahuan tentang arti fenomena atau konsep tertentu jika sedikit informasi yang diketahui
·         Memerlukan keterlibatan peneliti dalam mengindetifikasi pengertian fenomena tertentu pada individu
·         Analisa dan interprestasi hasil tidak tergantung pada kuantitatif pengamatan
·         Tujuan mencoba untuk menggali ,menggambarkan atau mengembangkan pengetahuan seperti yang dialami
·         Metode historis :Fenomologi yang menekankan subyektifitas pengalaman manusia.

b. subyek penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya.

C. teknik pengumpulan data
Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3). dokumentasi, dan 4). diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.



d.  langkah-langkah penyusunan instrument penelitian wawancara dan observasi.
Langkah yang ditempuh dalam membuat pedoman observasi (observasi langsung) adalah sebagai berikut:
a. Lakukan terlebih dahulu observasi langsung terhadap suatu proses tingkah laku, misalnya penampilan guru dikelas.
b. Berdasarkan gambaran dari langkah (a) di atas peneliti menentukan segi-segi mana dari perilaku guru tersebut yang akan diamati sehubungan dengan keperluannya. Urutkan segi-segi tersebut sesuai dengan apa yang seharusnya berdasarkan khasanah pengetahuan ilmiah.
c. Tentukan bentuk pedoman observasi tersebut apakah bentuk bebas (tak perlu ada jawaban, tapi mencatat apa yang nampak) atau pedoman yang berstruktur (pakai kemungkinan jawaban).
d. Sebelum observasi dilaksanakan diskusikan dahulu pedoman observasi yang telah dibuat dengan calon observas, agar setiap segi yang diamati dapat dipahami maknanya, dan bagaimana cara mengisinya sesuai dengan harapan dan tujuan penelitian.
e. Bila adahal khusus yang menarik tapi tidak ada dalam pedoman observasi, sebaiknya disediakan catatan khusus/komentar pengamat di bagian akhir pedoman observasi.
Langkah-langkah menyusun instrumen non-tes wawancara
1.      Perumusan tujuan
2.      Perumusan kegiatan atau aspek-aspek yang akan dinilai
3.      Penyusunan kisi- kisi
4.      Penyusunan panduan wawancara
5.      Pelaksanaan


4. JELASKAN TEKNIK ANLISIS DATA DALAM PENELITIAN KUAITATIF BERIKUT INI:
 
1) Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum kita melakukan penelitian sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita terjun untuk mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil dari studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan. Sebagai contoh, jika seseorang ingin mencari pohon mahoni di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa di dalam hutan tersebut terdapat pohon mahoni. Oleh karena itu, peneliti kemudian mengajukan usulan penelitian, di mana fokusnya adalah ingin menemukan pohon mahoni pada hutan tersebut lengkap dengan karakteristiknya.
Begitu peneliti memasuki lapangan, dalam hal ini adalah hutan, ternyata tidak ada pohon mahoninya. Jika penelitian kuantitatif, tentu akan membatalkan penelitiannya. Tetapi dalam penelitian kualitatif tidak demikian, karena fokus penelitian bersifat sementara, dan akan berkembang setelah di lapangan. Karena itu tepat sekali jika analisis data dalam penelitian kualitatif berlangsung selama proses penelitian.

2) Analisis Selama dan Setelah di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga diperoleh data yang kredibel.
Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, display data, dan kesimpulan atau verifikasi.


                 



1)         Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

2) Display Data (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Beda halnya dalam penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.

3) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Mengapa bisa demikian? Karena seperti telah dikemukakan di atas bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.

Untuk lebih jelasnya, tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman ini akan diilustrasikan dalam bagan yang disajikan oleh Sugiyono seperti berikut ini.

5. JELASKAN PENGUJIAN KEABSAHAN DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF BERIKUT INI :
a. Uji Credibility ((validitas Internal)
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi,  dan member check”.,

B. Uji Transferability(valisitas eksternal)
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer berkenaan dengan kenyataan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

C.    Uji Dependability (Reliabilitas)
Dependability disebut reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/merepleksi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Penelitian seperti ini perlu diuji dependability.

D. Uji Confirmability (Objektivitas)
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar