ABSTRAKSI PRESPEKTIF
PERENCANAAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Disampaikan
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memenuhi
Mata Kuliah Prespektif Perencanaan Pendidikan
Program
Studi Magister Administrasi/ Manejemen Pendidikan
PPs
FKIP Universitas Bengkulu Semester I Tahun Akademik 2013/2014
Dosen
Dr. Aliman Siana, M. Pd
Oleh
JON SASTRO
PROGRAM
STUDI
MAGISTER
ADMINISTRASI/ MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCASARJANA FKIP
UNIVERSITAS
BENGKULU
2013
BAB
I
PERENCANAAN
PENDIDIKAN
A.
Pengantar
Ilmu
Perencanaan Pendidikan, satu-satunya alternative yang dapat ditempuh melalui
kajian dan pembahasan yang bersifat studi analisisis, kajian literature dan
dekumentasi, penelitian kepustakaan serta pengalaman. Dalam rangka perencanaan
dan pelaksanaan perbaikan pendidikan secara menyeluruh banyak factor dan
permasalahan signifikan termasuk didalamnya.
B.
Perencanaan
Pendidikan
1.
Pengertian
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
pendidikan adlah suatu proses untuk menetapkan tujuan, menyediakan fasilitas
serta lingkungan tertentu, mengidentifikasi prasaratuntuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, serta menetapkan Cara yang efektif dan efisien dalam usaha
membentuk manusia yang kompetensi social dan individu secara maksimal.
2.
Sejarah
Perkembangan Perencanaan Pendidikan
Perhatian
orang terhadap perencanaan baru kelihatan lebih besar sejak terjadinya krisis
ekonomi dimana sumber ekonomi hamper semua negara menjadi lumpuh yaitu sesudah
perang dunia pertama, sehingga usaha untuk pembangunan Negara mengalami
kelangkaan tentu saja kaedaan seperti ini memaksa para pemimpin dan aparat
pemeritahan untuk secara tepat, sigap dan terarah untuk menyusun rencana
pembangunan termasuk perencanaan bidang pendidikan.
3.
Pentingnya
Perencanaan pendidikan
Perencanaan
pendidikan sama pentingnya dengan “doing” dan Perencanaan pendidikan
Harus
ditempatkan sebelum “doing”, akan tetapi dalam peraktik pelaksanaannya kegiatan
(action) pendidikan dapat dilakukan tanpa ada perencanaan. Untuk memperoleh
hasil yang baik maka Perencanaan dan pelaksanaan “doing” dalam
pendidikandikerjakan secara bersamaan.
4.
Proses
perencanaan Pendidikan
Proses Perencanaan pendidikan yang harus kita ketahu
dan pahami antara lain:
·
Tahap
Pra-perencanaan
·
Tahap
Perencanaan Awal
·
Tahap
Formulasi Rencana
·
Tahap
ElaborasiRencana
·
Tahap
Implementasi Rencana
BAB II
ANALISIS
PERENCANAAN
A.
Jenis
– jenis Perencanaan Pendidikan
Masalah Perencanaan Pendidikan
dapt ditinjau dari berbagai tipe sudut pandangan, yaitu:
1.
Tipe
perencanaan dari segi ruang lingkup atau menurut besarnya(Magnitide),
perencanaan dapat dibedakan menjadi:
·
Perencanaan
Makro
·
Perencanaan
Mikro
·
Perencanaan
Meso
2.
Menurut
Teba Telaahnya
·
Perencanaan
Strategis
·
Perencanaan
Manejerial
·
Perencanaan
Operasional
3.
Menurut
Rancangan Sistem (System Design)
·
Perencanaan
perbaikan pendidikan
·
Perencanaan
pengembangan pendidikan
4.
Menurut
Peranan Pemerintah
·
Perencanaan
Wajib (Imperative Planning)
·
Perncanaan
Arahan (Indicative Plannning)
5.
Menurut
jangka waktu
·
Perncanaan
Jangka Pendek
·
Perencanaan
Jangka Menengah
·
Perencanaan
Jangka Panjang
B.
Teknik
dalam Perencanaan Pendidikan
Agar setiap perencanaan dapat
dilaksanakan dengan baik para pengelola
pendidikan dapat menggunakan teknik atau metode yang dapat membantu dalam
melaksanakan tugasnya. Teknik perencanaan pendidikan difokuskan pada:
1.
Rencana
Kerja
2.
Penbiayaan
dalam Perencanaan Pendidikan
Ada
dua pandangan yang menjadi dasar pikir mengenai pembiayaan Perencanaan
Pendidikan.Pertama, ketika misi atau program telah selesai dibuat, perencanaan
operasional baru dilakukan. Kedua, sebelum melangkah jauh maju ke depan, agar
rencana yang disusun realistis, perlu melihat lebih dulu berapa dana yang
tersedia.
BAB III
PENDEKATAN PERENCANAAN
PENDIDIKAN
A.
Pendekatan
Sistem
Untuk dapat menganalisis tujauan
perencanaan pendidikan yang ingin dicapai, dan bagaimana mengambil
keputusan-keputusan dari berbagai alternative kegiatan yang dibangun, serta
menentukan sarana untuk mencapai tujuan yang diinginkan perlu dipertimbangkan
keterbatasan keadaan sekarang dan yang akan datang. Untuk menganalisis keadaan
itu diperlukan Pendekatan Sistem (System Approach).
B.
Pentingnya
Penggunaan Pendekatan Sistem
Pentingnya Penggunaan Pendekatan
Sistem dalam perencanaan pendidikan, akan memungkinkan para perencana dapat dengan cepat melihat secara komprehensif
usaha-usaha pengembangan dan perbaikan pendidikan yang terkontrol dan
terkendali, melakukan evaliasi kegiatan-kegiatan dalam system yang tepat secara
regular, sehingga aktivitas dapat berjalan sesuai rambu-rambu secara efektif
dan efisien.
Konsep operasional Pendekatan
Sistem meliputi tiga kegiatan inti yaitu:
1.
Melakukan
analisis sistem
2.
Rancangan
sistem
3.
Manajemen
sistem
C.
Program
Evaluasi dan Review Technik
Kegunaan Program
Evaluasi dan Review Technik pada tingkat ketelitian analisis dari suatu kegiatan
serta hubungan logisnya.
Program Evaluasi dan
Review Technik (PERT) mempunyai dua elemen, yaitu : pertama elemen dasar
kegiatan (activity). Kedua, elemen dasar peristiwa (Event).
D.
Pengawasan
dalam Perencanaan Pendidikan
Proses Pengawasan memiliki tahap
sebagai berikut:
1.
Penetapan
standar pelaksanaan
2.
Penetuan
pengukuran pelaksanaan kegiatan
3.
Pembandingan
pelaksaan kegiatan dengan standard an penganalisisan adanya penyimpangan
4.
Pengambialan
tindakankoreksi bila ada kesalahan
BAB IV
PERENCANAAN INOVATIF
A.
Pengertian
Perencanaan Inovatif
Perencanaan Inovatif
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses perencanaan yang memusatkan pada
aktivitas kelembagaan untuk melahirkan perubahan yang signifikan dalam
mengatasi berbagai masalah yang menyangkut dalam dunia pendidikan.
B.
Ciri-ciri
penting Perencanaan Inovatif
Beberapa Ciri-ciri penting dalam
Perencanaan Inovatif yaitu:
1.
Adanya
lembaga baru yang dibentuk oleh lembaga-lembaga sektoral
2.
Lembaga
baru itu berperan untuk mewakili fungsi lembaga-lembaga yang membentuknya
memberikan pelayanan secara efisien dan efektif
3.
Lembaga
baru tersebut utuk menambah anggaran lembaga-lembaga yg membentuknya
4.
Hasil
yang dicapai tidak dinilai menggunakan analisis sektoral melaikan dari kegiatan
bersama melalui kegiatan lembaga baru
5.
Lembaga
baru bersifat pembaharuan.
C.
Strategi
Kegiatan Perencanaan Inovatif
Perencanaan Inovatif yang
berhasil mengandung strategi kegiatan antara lain:
1.
Kegiatan
dasar
Kegiatan
dasar sebagai upaya pengembangan lembaga baru untuk membina hubungan yang erat
dan berkelanjutan dengan lembaga-lembaga terkait.
2.
Mekanisme
kegiatan
Mekanisme
kegiatan terfokus pada pencapaian tujuan lembaga baru itu sendiri.
D.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam Perencanaan
Inovatif
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan
pendidikan yaitu:
a.
Filsafat
Negara, seluruh prikehidupan bangsa berpedoman kepada filsafat Negara
b.
Pemeritah
dan lembaga-lembaga yang tersebar diberbagai daerah
c.
Perencanaan
pendidikan mengikutsertakan wakil-wakil oran tua siswa/ mahasiswa dan tokoh
masyarakat
d.
Kelompok
profesi, terutama pendidikan besar perannya dalam perencanaan pendidikan
e.
Kebudayaan
perpaduan hasil pikiran, perasaan, kemauan dan hasil karya
f.
Kebudayaan
yang mencakup ilmu dan teknologi
g.
Perkembangan
ekonomi
h.
Perencanaan
pendidikan harus memperhatikan cita-cita bangsa.
i.
Perencanaan
pendidikan harus memperhatikan demografi
E.
Perencanaan
Strategis Pendidikan
1.
Pengertian
Perencanaan Strategis
·
Freddy
Rangkuti (Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis) mendefinisikan
Perencanaan Strategis adalah proses analisis, perumusan dan evaluasi
strategi-strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang
ada.
·
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan mengartikan bahwa Perencanaan Strategis adalah
perencanaan yang berhubungan denga proses penetapan tujuan, pengalokasian
sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang dipakai sebagai
pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hah-hal tersebut.
2.
Tahap-tahap
Perencanaan Strategis Pendidikan
Ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dikaji dalam nenetapkan tahap-tahap
Perencanaan Strategis yaitu:
a.
Mengidentifikasi
berbagai kebijakan yang berpengaruh terhadap system pendidikan
b.
Mengevaliasi
dan mempertimbangkan alternative metode pendidikan dalam kaitannya dengan
masalah-masalah khususnya pendidikan
c.
Menemukan
masalah-masalah keritis yang memerlukan analisis mendalam dan pengembangannya
d.
Mengevaluasi
keunggulan dan kelemahan system pendidikan yang ada
e.
Mengevaluasi
pengkajian yang cermat terhadap system pendidikan beserta komponennya.
3.
Analisis
SWOT Perencanaan Strategis
Pendekatan analisis SWOT dalam rangka perbaikan dan
pembangunan pendidikan proses penyusunannya melalui tahapan analisis yaitu:
1.
Pengumpulan
data
a.
Eksternal
b.
Internal
2.
Analisis
data
4.
Membuat
Analisis SWOT
Analisis
SWOT membandingkan antara factor ekternal dan internal yaitu kekuatan dan
kelemahan dengan peluang dan tantangan.
a.
Berbagai
peluang
-
Mendukung
strategi agresif
-
Mendukung
turnaround
b.
Berbagai
tantangan
-
Mendukung
strategi diversifikasi
-
Mendukung
strategi defensive
BAB V
PENGEMBANGAN
PERENCANAAN PENDIDIKAN
1.
Pengembangan Pendidikan
Pengembangan
Pendidikan bertujuan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang handal,
berkualitas, unggul, inovatif, kreatif, dapat berdaya guna dan berhasil guna,
sehingga dapat memanfaatkan berbagai teknologi dan informasi yang terus
berkembang dengan cepat.
2.
Manajemen
Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang
dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik yaitu mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, tindakan dan pengendalian untuk
mencapai tujuan sekolah yang efektif dan efisien.
·
Kareteristik
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) meliputi :
a.
Output
yang diharapkan
b.
Proses
Sekolah yang efektif memiliki karakteristik proses
sebagai berikut:
1.
Proses
Belajar Mengajar yang Efektivitasnya Tinggi
2.
Kepemimpinan
Sekolah Yang Kuat
3.
Lingkungan
Sekolah yang aman dan tertib
4.
Pengelolaan
Tenaga Kependidikan yang Efektif
5.
Sekolah
Memiliki Budaya Mutu
6.
Sekolah
Memiliki “Teamwork” yang Kompak, Cerdas, dan Dinamis
7.
Sekolah
Memiliki Kewenangan
8.
Sekolah
Memiliki Kemauan untuk Berubah (Psikologis dan Pisik)
9.
Sekolah
Melakukan Evaluasi dan Perbaikan secara Berkelanjutan
10.
Sekolah
Responsif dan Antisipatif terhadap kebutuhan
11.
Memiliki
Komunikasi yang baik
12.
Sekolah
Memiliki Akuntabilitas
13.
Manajemen
Lingkungan Hidup Sekolah Bagus
14.
Sekolah
Memiliki Kemampuan Menjaga Sustainabilitas
c.
Input
pendidikan
1.
Memiliki
kebijakan, tujuan dan sasaran mutu yang jelas
2.
Sumberdaya
tersedia dan siap
3.
Staf
yang kompeten dan berdedikasi tinggi
4.
Memiliki
harapan prestasi yang tinggi
5.
Focus
pada pelanggaan (khususnya siswa)
6.
Input
manejemen
d.
Perencanaan
Pembiayaan Pendidikan
Ada tiga langkah yang akan dilakukan dalam program
ini yaitu: pertama, membuat rencana biaya sekolah. Kedua, membuat rencana
pendanaan sekolah dan ketiga, menyesuaikan rencana biaya dengan sumber pendanaan
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar