MODEL
MENAJEMEN MADRASAH BERBASIS PARTISIPATIF UNTUK MENGATASI KEKURANGSTANDARAN TENAGA
PENDIDIK, SARANA PRASARANA DAN KEUANGAN
DI
MI AL-ISLAM KOTA BENGKULU
LAPORAN
Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat
Menempuh Mata Kuliah Manajemen Satuan
Pendidikan
Program Studi Magister Administrasi
Pendidikan
PPs FKIP Universitas Bengkulu Semester 3
Tahun Akademik 2013/1014
Dosen Pengampu
Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko
Dr. Zakaria, M.Pd
Oleh
JON SASTRO
PROGRAM
STUDI
MAGISTER
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCA SARJANA FKIP
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Laporan ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Model
Menajemen Madrasah Berbasis Partisipatif Untuk Mengatasi Kekurangstandaran
Dalam Tenaga pendidik, Sarana Dan Prasarana, dan Keuangan Di Mi Al-Islam Kota Bengkulu.”
Laporan
ini berisikan tentang bagaimana solusi untuk mengatasi
kekurangstandaran tenaga pendidik, sarana prasarana, dan keuangan melalui model
manajemen madrasah berbasis partisipatif. Diharapkan laporan ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang Manajemen Satuan Pendidikan.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Dalam
penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada dosen mata kuliah Prof. Dr. Rambat
Nur Sasongko, rekan-rekan seperjuangan di
semester 3 Program Studi Magister/Manajemen Pendidikan Tahun Akademik
2013/1014 serta keluarga besar Mi Al-Islam
Kota Bengkulu.
Akhir
kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin Ya robbal’Alamin.
Wassalamualaikum
wr.wb
|
Bengkulu,
Maret 2014
Tim penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ........................................................................................... I
DAFTAR
ISI ........................................................................................................... II
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ......................................................................................... 2
C.
Tujuan
Pembahasan....................................................................................... 2
D.
Manfaat
Pembahasan..................................................................................... 3
E.
Metode
.......................................................................................................... 4
BAB
II. PEMBAHASAN
A.
Permasalahan dan Alternatif Solusi.............................................................................. 5
BAB
III. PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN
A.
Latar
Belakang .............................................................................................. 6
B.
Definisi
......................................................................................................... 6
C.
Tujuan
dan Manfaat....................................................................................... 6
D.
Langkah-langkah
Kegiatan............................................................................ 7
E.
Sistem
Sosial ................................................................................................. 8
F.
Prinsip
Penerapan........................................................................................... 8
G.
Sistem
pendukung......................................................................................... 8
H.
Evaluasi.......................................................................................................... 8
BAB
IV. SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan........................................................................................................ 9
B.
Saran
............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Diberlakukannya UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, menempatkan
madrasah setara dengan sekolah umum. Adanya kesetaraan tersebut, madrasah
dituntut memiliki kualitas atau mutu yang sama dengan sekolah umum dalam segala
aspeknya. Padahal untuk dapat memenuhi tuntutan kualitas atau mutu tersebut,
minimal madrasah harus mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada seluruh komponen yang ada untuk menunjang
keberhasilan sekolah
Keberhasilan
pendidikan termasuk di madrasah tidak hanya ditentukan oleh tersedianya guru
dan peserta didik serta proses pendidikan di sekolah saja, tetapi juga
ditentukan bagaimana tenaga pendidiknya, sarana dan prasarana sekolah tersebut,
bagaimana keuangan sekolahnya serta ditentukan juga oleh lingkungan keluarga
dan masyarakat. Karena itu Rustiyono (2010) berpendapat bahwa pendidikan adalah
tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat.
Ini berarti mengisyaratkan bahwa pemerintah, komite sekolah siswa dan
masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan
memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Partisipasi
yang tinggi dari pemerintah, komite sekolah siswa serta masyarakat dalam
pendidikan di sekolah merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang
baik, artinya sejauh mana semua elemen tersebut dapat diberdayakan dalam proses
pendidikan di sekolah adalah indicator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Tingkat partisipasi pemerintah,
komite sekolah, masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah ini nampaknya
memberikan pengaruh yang besar bagi kemajuan sekolah, kualitas pelayanan
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kemajuan
dan prestasi belajar anak-anak di sekolah (Rustiyono:2010).
Dalam kenyataan sering kita temui sekolah yang
tidak punya nama baik di masyarakat akhirnya akan mati. Hal ini disebabkan
karena sekolah itu tidak mampu membuat hubungan yang baik dan harmonis sehingga
tidak adanya partisipasi dari berbagai elemen. Wukir (2012:133) berpendapat
bahwa keberhasilan suatu sekolah sangat terkait dengan kemampuan kepala sekolah
yang mampu menyatukan pihak sekolah dengan pihak luar sekolah dengan mengajak
kerja sama serta dukungan, dengan kata lain kepala sekolah harus mampu mengadakan
pendekatan dan hubungan dengan para pendukungnya diluar sekolah, seperti tokoh
masyarakat, tokoh pengusaha, tokoh agama dan tokoh politik atau tokoh kepemerintahan (stakeholders) sehingga terciptanya partisipasi dari
mereka dalam menunjang keberhasilan sekolah dan sekolah tersebut dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
Hal ini lah yang sedang di hadapi Madrasah
Swasta, pada dasarnya pemerintah lebih mendahulukan sekolah Madrasah negeri
dibandingkan Madrasah swasta,dan karena
itu lah sekolah MI Al-islam membuat Model Manajemen berbasis Parisipatif
,sehingga dari Partisipasi Seluruh elemen Pendidikan inilah MI Al-Islam
Mendapatkan Perhatian dari berbagai Elemen Pendidikan untuk menunjang kebutuhan
Standar Pendidikan Minimum.
B.
Rumusan
Masalah
1. Masalah
Manajemen apakah yang dihadapi Sekolah?
2. Bagaimanakah
Solusinya?
3. Bagaimanakah
Model Manajmen Sekolah/satuan pendidikan yang Efektif?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Untuk
mendiskripsikan masalah manajemen yang dihadapi oleh sekolah
2. Untuk
merumuskan bagaimana solusi masalah manajemen yang dihadapi sekolah
3. Untuk
merumuskan model manajemen sekolah/satuan pendidikan yang efektif
D.
Manfaat
Pembahasan
Bagi Mahasiswa
1. Untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di
Administrasi Pendidikan UNIB dengan membuat laporan penenlitian secara ilmiah
dan sistematis
2. Menambah
pengetahuan dan wawasan mengenai model manajemen madrasah berbasis
partisipatif, serta untuk memperoleh pengalaman terhadap masalah manajemen
pengelolaan sekolah yang di temukan dalam sekolah/madrasah
Bagi
sekolah
1.
Memperbesar dorongan
mawas diri, sebab seperti diketahui konsep pendidikan sekarang adalah oleh
masyarakat, untuk masyarakat dan dari masyarakat serta mulai berkembangnya
impelementasi manajemen berbasis partisipatif, maka pengawasan sekolah
khususnya kualitas sekolah akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh masyarakat antara lain melalui dewan pendidikan dan komite
sekolah.
2.
Memudahkan/meringankan
beban sekolah dalam memperbaiki serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pendidikan di tingkat sekolah. Hal ini akan tercapai apabila sekolah
benar-benar mampu menjadikan pemerintah, komite sekolah, dan masyarakat sebagai
pemerhati pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan sekolah. Pemerintah,
komite sekolah, dan masyarakat akan mendukung sepenuhnya serta membantunya
apabila sekolah mampu menunjukkan kinerja yang berkualitas.
3.
Pemerintah, komite
sekolah, dan masyarakat akan ikut serta memberikan kontrol/koreksi terhadap
sekolah, sehingga sekolah akan lebih hati-hati dan lebih baik.
4.
Dukungan moral dari seluruh
elemen pendidik akan tumbuh terhadap sekolah, sehingga memudahkan mendapatkan
bantuan material.
Bagi guru
1.
Meningkatnya kinerja
mengajar guru. Sebab pada dasarnya tenaga pendidik, sarana prasarana dan
keuangan merupakan wadah seorang pendidik untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
2.
Meningkatkan dorongan
dan motivasi guru terhadap mutu pendidikan
Bagi
pemerintah, komite sekolah serta masyarakat
1.
Masyarakat/komite
sekolah siswa akan mengerti tentang berbagai hal yang menyangkut
penyelenggaraan pendidikan di sekolah
2.
Keinginan dan harapan
pemerintah, komite sekolah dan masyarakat terhadap sekolah akan lebih mudah
disampaikan dan direalisasikan oleh pihak sekolah.
3.
Pemerintah, komite
sekolah dan masyarakat akan memiliki kesempatan memberikan saran, usul maupun
kritik untuk membantu sekolah menciptakan sekolah yang berkualitas.
E.
Metode
( Deskriptif Kualitatif/Analistis)
Metode
penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada,
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan
(Arikunto:2010)
BAB II
PEMBAHASAAN
NO
|
PERMASALAHAN
|
SOLUSI
INOVATIF
|
1
|
Pengelolaan Tenaga pendidik
|
|
|
a. Kurangnya
kesejahteraan tenaga pendidik honorer
|
Melakukan rapat komite mengenai
kesejahteraan guru honorer dengan membayar uang komite sebesar Rp20.000
persiswa
|
b. kurangnya
pemahaman pembuatan perangkat pembelajaran
|
Mendatangkan pengawas kota
sebagai tutor dalam pembuatan perangkat pembelajaran
|
|
c. dalam
PBM Tidak sesuai dengan RPP
|
Secara rutin kepala
sekolah,guru senior seta pengawas mengadakan penilaian kinerja guru.
|
|
2.
|
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
|
|
|
a. Kurangnya
ketersediaan tempat untuk pengembangan diri siswa
|
Dibuatnya MoU (Nota Kesepahaman) antara Madrasah
dengan ketua RT setempat tentang kesepakatan penggunaan masjid, lapangan
serta fasilitas umum lainnya
|
b. Tidak
adanya peralatan pengembangan diri siswa (ekstrakulikuler)
|
Membuat proposal bantuan
pengadaan peralatan pengembangan diri seperti drumband dan marawis ke
pemerintah pusat dan Perusahaan sekitar.
|
|
c. Kurangnya
media pembelajaran
|
Membuat proposal permohonan bantuan
ke Kementrian agama kota Bengkulu.
|
|
3.
|
Pengelolaan
Keuangan
|
|
|
a. Kurangnya
anggaran untuk guru honor
|
Melakukan rapat komite mengenai
kesejahteraan guru honorer dengan membayar uang komite sebesar Rp20.000
persiswa.
|
b. Kurangnya
anggaran untuk kelengkapan sapras
|
Membuat proposal bantuan media
pembelajaran kepemerintah pusat /daerah dan Masyarakat.
|
|
c. Kurangnya
dana untuk perawatan sapras
|
Menganggarkan dana bos untuk
perawatan sapras.
|
BAB III
PENGEMBANGAN
MODEL MENAJEMEN SEKOLAH /SATUAN PENDIDIKAN YANG EFEKTIF
A.
Latar
BeLakang
·
Pengelolaan tenaga pendidik,
sarana dan Prasarana, dan Keuangan yang kurang memenuhi SPM(Sekolah Kurang
Standar)
·
Sekolah yang Kurang
Standar menyebabkan Mutu Pembelajaran Rendah,Kurang Mampu Bersaing, dan
Prestasi Sekolah Kurang.
·
Keterpenuhan SPM
memerlukan Manajemen Pendidikan yang Khas dengan Partisipatif
·
Diduga menajemen
Sekolah Berbasis Partisipatif adalah solusi yang tepat dalam mengatasi
kekurangstandaran tenaga pendidik, sarana dan Prasarana, serta Keuangan
B.
Definisi
Model
Manajemen Pendidikan Berbasis Partisipatif dalam mengatasi kekurangstandaran
dalam pengelolaan tenaga pendidik, sarana prasarana dan keuangan sekolah adalah
suatu proses merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memonitoring,
dan memberikan evaluasi adanya informasi yang diberikan kepada seluruh elemen
pendidikan dengan melibatkan partisipatif dari stakeholders yang dampaknya
dapat merubah sikap dan tindakan pemerintah, guru, komite sekolah, dan masyarakat
terhadap pendidikan serta memberikan sesuatu untuk perbaikan pendidikan untuk
kemudian mengambil tindak lanjut agar pengelolaan sekolah dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
C.
Tujuan
Pembahasan dan Manfaat
·
Model ini ditunjukan
untuk mengatasi permasalahan ketidaksetaraan tenaga pendidik, sarana dan
prasarana,serta keuangan
·
Manfaat:
1. SPM
Sekolah dapat Terpenuhi
2. Sekolah
memiliki Potensi untuk meningkatkan mutu pendikikan
3. Sekolah
mampu bersaing dengan sekolah negeri
D.
Langkah-Langkah
Kegiatan
1. Perencanaan
·
Analisis kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi serta perumusan program pengatasan masalah
ketidakstaraan tenaga pendidik,sarana dan prasarana serta keuangan,
·
Mengemukakan
program-program yang dapat dijadikan sebagai alternatif pemecahan masalah yang
dihadapi oleh sekolah.
2. Pengorganisasian
·
Membentuk tim kerja
yang disertai dengan tupoksi yang jelas dan tegas.
·
Masing-masing unit
kerja membuat program kerja dengan model manajemen berbasis partisipatif dan
disertai mekanisme dan jadwal pelaksanaan.
·
Sosialisasi program
oleh tim pelaksana kepada warga sekolah dan masyarakat
3. Pelaksanaan
·
menerapkan pengatasan
masalah (ketidakpenuhan SPM) melalui model manajemen berbasis partisipatif dengan memperdayakan stakeholders secara
opimal
4. Monev
·
Pengumpulan data
/informasi tentang program yang sedang dan akhir
5. Refeklsi
dan Modifikasi
·
Analisis monev,
perbaikan, dan peningkatan program berikutnya
E.
Sistem
Sosial
·
Pelaksana : Kepala Sekolah, Guru, Staf
·
Subyek : Semua Elemen yang Berhubungan
dengan Sekolah (Guru,Staf,Siswa,Komite Sekolah,Masyarakat,dan Pemerintah)
F.
Prinsip
Penerapan
·
Orientasi Kepada
Pengatasaan Masalah (Memenuhi SPM) tentang model manajemen berbasis
partisipatif
·
Pemberdayaan Seluruh
Elemen yang Berhubungan dengan Sekolah
·
Jaminan Mutu
·
Terbuka,akuntabilitas,efektif
dan Efisien
G.
Sistem
Pendukung
·
SK Tim Pegentasan
·
Penyediaan Fasilitas
(Sarana Tulis)
H.
Evaluasi
·
Prosedur: awal(evaluasi
terhadap kondisi awal)akhir(evaluasi terhadap kondisi akhir setelah diberikan
perlakuan/bantuan)
·
Jenis: wawancara,
pengamatan, studi dokumentasi
·
Pedoman Evaluasi : (terlampir)
·
Indikator Keberhasilan:
keterpenuhan standar tenaga pendidik, sarana dan prasarana serta keuangan
terpenuhi 86%
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Simpulan
penelitian ini menunjukan bahwa Model Manajemen Pendidikan Berbasis Partisipatif
dapat di implementasikan di sekolah madrasah untuk menunjang keberhasialan
penyelenggaraan pendidikan sehingga Standar Pendidikan Minimum dapat terpenuhi.
Model Manajemen Pendidikan Berbasis Partisipatif melibatkan semua elemen dengan
mengadakan pendekatan dan hubungan dengan para pendukungnya diluar sekolah, seperti
tokoh masyarakat, tokoh pengusaha, tokoh agama dan tokoh politik atau tokoh kepemerintahan (stakeholders) sehingga terciptanya partisipasi dari
mereka dalam menunjang keberhasilan sekolah dan sekolah tersebut dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: pertama, tenaga pendidik,
setelah melakukan rapat komite mengenai
kesejahteraan guru honorer, mendatangkan pengawas sebagai tutor melakukan
penilaian secara rutin terhadapkinerja guru dapat mengatasi permasalahan yang
ada pada tenaga pendidik
Kedua,
manajemen sarana dan prasarana, untuk mengatsi kurangnya ketersediaan tempat,
peralatan pengembangan diri siswa dan media pembelajaran, sekolah membuat MoU
atau kerja sama dengan masyarakat setempat untuk menggunakan Fasilitas
Umum yang digunakan untuk belajar dan praktek serta bermain ,selain itu sekolah
juga membuat proposal permohonan bantuan ke pemerintah pusat, perusahaan
sekitar dan kementerian agama guna menunjang keberhasilan PBM.
Ketiga,
manajemen keuangan, sekolah melakukan rapat komite untuk menunjang
kesejahteraaan guru honorer, selain itu, sekolah mengajukan proposal dan
menganggarkan dana BOS untuk mengatasi untuk kelengkapan dan perawatan sarana
dan prasarana.
B.
Saran
Berdasarkan
simpulan di atas, maka penulis memberikan kepada pihak terkait:
Pertama,
pemerintah harus lebih peduli terhadap pendidikan trutama sekolah swasta yang
selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga sulit untuk
bersaing dengan sekolah negeri
Kedua, kepala
sekolah, guru dan staff diharapkan lebih aktif dan kreatif untuk memajukan
sekolah dengan mengadakan pendekatan terhadap, tokoh masyarakat,
tokoh pengusaha, tokoh agama dan tokoh
politik atau tokoh kepemerintahan (stakeholders) untuk
menjadi mitra dalam menunjang kualitas pendidikan.
Ketiga, Masyarakat, dan komite sekolah, juga harus bertanggung
jawab untuk ikut berpartisipasi di sekolah, sehingga harus turut memikirkan dan
memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. Suharsimi.
2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta
Rustiyono.
2010. Manejemen Berbasis Solusi Untuk Mengatasi Kekurangstandaran Dalam
Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Pemberdayaan Masyarakat. Rustiyono
1205’s blog
Sasongko,
Rambat Nur dan Zakaria. 2014. Panduan Perkuliahan Manajemen Satuan
Pendidikan. Bengkulu: Prodi MAP PPs FKIP Universitas Bengkulu
Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasiaonal
Wukir. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi Sekolah. Yogyakarta: Multi Presindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar