Anatomi
Pendidikan
EVALUASI
PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
JON SASTRO
Dosen:
Dr. Aliman,
M.Pd
PROGRAM STUDI
MAGISTER ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayahNya saya untuk dapat menyelesaikan tugas makalah Anatomi
Pendidikan mengenai “Evaluasi Pendidikan” ini dengan baik dan lancar.
Fitrah kehidupan manusia adalah menjalani kehidupan ini sesuai
dengan aturan-aturan kehidupan yang telah ditetapkan oleh penciptanya, yaitu
Allah Swt karena Dia yang paling mengetahui segalanya tentang makhluk ciptaan-Nya.
Saya menyadari akan adanya kekeliruan dari segi struktur kata,
bahkan pembahasan yang kurang koheren untuk dijadikan sebagai Makalah. Untuk
itu, saya mengharapkan sebuah kritikan dan saran yang mendukung demi
kesempurnaan makalah saya yang selanjutnya. Terimakasih.
Bengkulu, April 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR
ISI............................................................................................. ii
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.............................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 3
C.
Tujuan............................................................................................ 3
D.
Manfaat.......................................................................................... 3
BAB
II. PEMBAHASAAN
A.
Pengertian Evaluasi dan
Evaluasi Pendidikan................................ 4
B.
Fungsi Evaluasi Pendidikan............................................................ 6
C.
Tujuan Evaluasi Pendidikan.......................................................... 11
D.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan.................................................... 12
E.
Proses Evaluasi Pendidikan.......................................................... 13
F.
Prisip-prinsip Evaluasi Pendidikan................................................ 14
G.
Implementasi Evaluasi Pendidikan............................................... 16
H.
Prosedur melaksanakan Evaluasi Pendidikan............................... 17
BAB III. PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Agenda pembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah
berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan
suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya. Begitu
pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak
jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal.
Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya.
Selama manusia ada, persoalan pendidikan tidak akan pernah hilang dari wacana
suatu bangsa. Oleh karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada
dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat
di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat
mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan.
Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui,
dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah
mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh
keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan
menjadi lebih baik. Jadi secara umum evaluasi adalah suatu proses
sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan
untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami
siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif
atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk
membuat berbagai putusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003
pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap
warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus
menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan
kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran
(instructional quality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah
pada terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha neningkatkan kualitas
pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya
peningkatan kualitas program pembelajaran secara keseluruhan karena hakikat
kualitas pembelajaran adalah merupakan kualitas implementasi dari program
pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Upaya peningkatan kualitas
program pembelajaran memerlukan informasi hasil evaluasi terhadap kualitas
program pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian, untuk dapat melakukan
pembaharuan program pendidikan, termasuk di dalamnya adalah program
pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang maupun telah
berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik. Untuk dapat menyusun program
yang lebih baik, hasil evaluasi program sebelumnya merupakan acuan yang
tidak dapat ditinggalkan.
B.
Rumusan Masalah
Bertitik
tolak dari latar belakang masalah yang dikembangkan pada makalah yang kami
bahas ini, kami mengidentifikasi pokok-pokok masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Tujuan
Evaluasi Pendidikan.
2. Fungsi
Evaluasi Pendidikan.
3. Prinsip-prinsip
Evaluasi Pendidikan.
C. TUJUAN
Berdasarkan
rumusam masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah mendorong
mahasiswa agar mampu :
1. Untuk
mengetahui definisi tentang Evaluasi Pendidikan.
2. Untuk
mengetahui tentang tujuan Evaluasi Pendidikan
3. Agar dapat
menambah wawasan tentang Fungsi Evaluasi Pendidikan.
4. Untuk
mengetahui tentang Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan.
D.
Manfaat
Manfaat
pembuatan makalah ini adalah sebagai acuan dalam melakukan suatu penilaian
dalam proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi dan
Evaluasi Pendidikan
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa
Inggris evaluation; dalam bahasa Arab; al-taqdir; dalam bahasa
Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam
bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.
Beberapa pengertian tentang evaluasi sering
dikemukakan oleh beberapa ahli seperti:
Lessinger 1973 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa
evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang
diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.
Wysong 1974 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa
evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan
informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.
Gibson dan Mitchell 1981 (Uman, 2007: 91) mengemukakan
bahwa proses evaluasi adalah untuk mencoba menyesuaikan data objektif dari awal
hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar penilaian terhadap tujuan
program.
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation
refer to the act or process to determining the value of something. Menurut
definisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung
pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari
sesuatu.
Apabila definisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind
Wandt dan Gerald W. Brown itu untuk memberikan definisi tentang Evaluasi
Pendidikan, maka Evaluasi Pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu
tindakan atau kegiatan atau suatu proses menetukan nilai dari segala sesuatu
dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang
terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya: evaluasi pendidikan adalah
kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu
atau hasil-hasilnya.
Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan, di
tanah air kita, Lembaga Administrasi Negara mengemukakan batasan mengenai
Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:
Evaluasi pendidikan adalah:
1.
Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
2.
Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed
back) bagi penyempurnaan pendidikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, saya mengambil
kesimpulan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian terhadap kinerja
pendidikan yang telah berjalan guna memperoleh informasi yang nantinya akan
digunakan untuk memperbaiki hal-hal yang memang perlu diperbaiki pada kinerja
pendidikan.
B.
Fungsi Evaluasi Pendidikan
1.
Fungsi Secara Umum
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses
memiliki 3 macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang
penyusunan rencana, (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi, yaitu :
1).
Hasil evaluasi itu ternyata menggembirakan, sehingga dapat
memberikan rasa lega bagi evaluator, sebab tujuan yang telah ditentukan dapat
dicapai sesuai dengan yang direncanakan
2). Hasil evaluasi itu ternyata
tidak menggembirakan atau bahkan mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdasar
hasil evaluasi ternyata dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan
atau kendala , sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Ia
perlu memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang
telah disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Berdasar data
hasil evaluasi itu selanjutnya dicari metode-metode lain yang dipandang lebih
tepat dan lebih sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Sudag barang tentu
perubahan-perubahan itu membawa konsekuensi berupa perencanaan ulang (
re-pl;anning) atau perencanaan baru, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
evaluasi itu memiliki fungsi; menunjang penyusunan rencanal.
Evaluasi yang dilaksanakan secara berkesinambungan akan
membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimasi), apakah
tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah
ditentukan, ataukah tidak, Apabila berdasar data hasil evaluasi itu
diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dapat dicapai sesuai dengan rencana, maka
evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebabnya,
serta mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya. Bukan
tidak mungkin bahwa atas dasar data hasil evaluasi itu evaluator perlu
mengadakan perubahan-perubahan, penyempurnaan-penyempurnaan atau
perbaikan-perbaikan, baik perbaikan yang menyangkut organisasi, tata kerja, dan
bahkan mungkin juga perbaikan terhadap tujuan organisasi itu sendiri. Jadi
kegiatan evaluasi pada dasarnya juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau
penyempurnaan usaha. Perbaikan usaha tanpa didahului oleh kegiatan evaluasi
adalah tidak mungkin; sebab untuk mengadakan perbaikan terlebih dahulu harus
diketahui apa yang harus diperbaiki, dan mengapa hal itu perlu diperbaiki.
Kegiatan evaluasi yang tidak menghasilkan titik tolak untuk perbaikan
adalah hampa dan tidak ada artinya sama sekali.
2.
Fungsi Secara Khusus.
Secara khusus fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat
ditilik dari 3 segi, yaitu : (1) segi psikologis, (2) segi didaktik, dan (3)
segi administratif. Secara
psikologis kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah dapat disorot
dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pendidik.
Bagi peserta didik evaluasi pendidikan
secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka
untuk mengenal kepastian dan status dirinya masing-nasing di tengah-tengah
kelompok atau kelasnya. Dengan dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar
siswa misalnya, maka para siswa akan mengetahui apakah dirinya termasuk siswa
yang berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah,
juga para siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti di manakah
posisi dirinya ditengah teman-temannya. Apakah ia termasuk kelompok pandai,
sedang ataukah termasuk dalam kelompok bodoh.
Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan
emberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah
sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukannya selama ini telah membawa
hasil, sehingga ia secara psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang
pasti guna menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu, dilakukan
selanjutnya. Misalnya dengan menggunakan metode-metode mengajar tertentu,
hasil-hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan daya serap terhadap
materi yang telah diberikan kepada para siswa tersebut, karena itu penggunaan
metode-metode mengajar tadi akan terus dipertahankan.Sebaliknya, apabila
hasil-hasil belajar siswa ternyata tiak menggembirakan, maka pendidik akan
berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan sehingga hasil
belajar siswa menjadi lebih baik.
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi
pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan
kepada mereka untuk dapat memperbaiki meningkatkan dan mempertahankan
prestasinya. Evaluasi hasil belajar itu misalnya akan menghasilkan nilai-nilai
hasi belajar untuk masing-masing individu siswa. Ada siswa yang nilainya jelek,
karena itu siswa tersebut terdorong untuk memperbaikinya, agar untuk
waktu-waktu yang akan datang nilai hasil belajarnya tidak sejelek sekarang,
sementara itu untuk siswa yang sudah baik prestasinya akan termotivasi untuk
selalu mempertahankan prestasinya.
Bagi pendidik secara didaktik evaluasi
pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu ;
·
Memberikan landasan untuk menilai hasil
usaha/prestasi yang telah dic apaiu oleh peserta didiknya.
Disini evaluasi dikatakan berfungsi memeriksa (mendiagnosa),
yaitu memeriksa pada bagian-bagian manakah para peserta didik pada umumnya
mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya
dapat dicari dan ditemukan jalan eluar pemecahannya. Jadi disini evaluasi
berfungsi diagnostic.
·
Memberikan informasi yang sangat
berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah
kelompoknya.
Dalam hubungan ini evaluasi pendidikan sangat diperlukan
untuk dapatmenentukan secara pasti, pada kelompok manakah kiranya seorang
peserta didik seharusnya ditempatkan. Dengan kata evaluasi evaluasi pendidikan
berfungsi menempatkan peserta didik menurut kelompoknya masing-masing; misalnya
kelompok atas (pandai), tengah (rata-rata) tau kelompok rendah (lemah)
·
Memberikan bahan yang penting untuk
memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
Dalam hubungan ini evaluasi pendidikan dlakukan untuk
menetapkan, apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau
tidak lulus, dapat dinyatakan naik kelas ataukah tinggal kelas, dapat diterima
pada jurusan tertentu atau tidakMemberikan pedoman untuk mencari dan menemukan
jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.
Berdasarkan pada hasil evaluasi, pendidik dimungkinkan untuk
dapat memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik; misalnya
tentang bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar dan
sebagainya, sehngga kesulitan-kesulitan yang dihadap peserta didik dalam PBM
dapat diatasi sebaik-baiknya. Jadi evaluasi pendidikan berfungsi bimbingan.
·
Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh
manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
Disini evaluasi pendidikan dikatakan memlilki fungsi
instruksional, yaitu melakukan pembandingan antara Kompetensi Dasar (KD) yang
telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil belajar yang
telah dicapau oleh pesrta didik.
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan itu
setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu ;
1. Memberikan
Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan
laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka
mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai hal
ini biasanya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa (Rapor).
2.
Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang
lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik
yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat
penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga
pendidikan. Apakah peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak lulus, naik
kelas atau tidak, dan sebagainya
3.
Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta
didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil
belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata-mata pelajaran tertentu
(misalnya Matematika dan IPA) pada umumnya kemampuan siswa sangat memprihatinkan.
Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh
berdasar data yang berupa Nilai Ujian Nasional (NUN), Nilai Ulangan Umum dan
lain-lain.
C.
Tujuan Evaluasi Pendidikan
1.
Tujuan Umum
Secara umum, tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan ada dua,
yaitu :
1. Untuk
menghimpun bahan-bahan keterengan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai
taraf perkembangan peserta didik, setelah mereka mengikuti proses pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu. Dengan kata lain, tujuan umum dari evaluasi dalam
pendidkan adalah untuk memperoleh data pembuktian , yang akan menjadi petunjuk
sampai dimana tingkat kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam
pencapaian tujuan-tujuan kurikuler, setelah mereka menempuh pembelajaran dalam
jangka waktu yang ditentukan.
2. untuk
mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pengajaran yang telah
di[ergunakan dalam prosese pembelajarn dalam jangka waktu tertentu. Jadi tujuan
umu yang kedua dari evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai
sampai dimanakah efektivitas mengajar dan metode-metode mengajara yang telah
diterapkan atau dilaksanakan oleh pendidik serta kegiatan yang dilaksanakan
oleh peserta didik.
2.
Tujuan Khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam pendidikan adalah:
1. untuk
merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan. Tanpa
adanya evaluasi maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan pada diri
peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasinya masing-masing.
2. untuk
mencari dan menemukan faktror-faktor penyebab keberhasihan dan
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan. Sehingga
dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
D.
Kegunaan Evaluasi Pendidikan
Diantara kegunaan yang dapat dipetik dalam bidang pendidikan
adalah:
1. terbukanya
kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh evaluasi tentang hasil-hasil yang
telah dicapai dalam rangka pelaksanaan program pendidikan.
2. terbukanya
kemungkinan untuk dapat diketahuinya relevansi antara program pendidikan yang
telah dirumuskan dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
3. terbukanya
kemungkinan untuk dalap dilakukannya usaha perbaikan, penyesuaian dan
penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya guna dan berhasil
guna sehingga tujuan yang dicita-citakan akan dapat dicapai dengan hasil yang
sebaik-baiknya.
E.
Proses Evaluasi Pendidikan
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
bahwa evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input,
proses dan out put. Apabila proAsesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3
unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi
tidak mampu menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan
secara umum adalah sebagai berikut :
1. perencanaan
(mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi,
tujuan evaluasi, teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang
hendak dievaluasi, kapan, dimana, penyusunan instrument, indikator, data apa
saja yang hendak digali, dsb)
2. pengumpulan
data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan).
3. verifiksi
data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb).
4. pengolahan
data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah hendak
di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan parametrik atau non
parametrik, apakah dengan manual atau dengan software (misal : SAS, SPSS )
5. penafsiran
data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan uji hipotesis
ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berapa
taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara berkesinambungan
dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila
hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif yang
ditimbulkan oleh evaluasi itu.
F. Prinsip-Prinsip Evaluasi
1.
Kejelasan tujuan yang akan dicapai dalam suatu
kegiatan evaluasi
2.
Memerlukan adanya kriteria pengukuran
3.
Melibatkan pihak yang betul-betul memahami tentang
konsep dasar pendidikan secara komprehensif
4.
Menuntut umpan balik dan tindak lanjut, sehingga hasil
evaluasi dapat digunakan untuk membuat kebijakan putusan. Keputusan itu sendiri
dapat berkenaan dengan:
5. Personel
yang terlibat, mencakup kemampuan pengertian atau penambahan tenaga.
6. Jenis
kegiatan dan pelaksanaannya.
7. Prioritas
kegiatan dan subjek yang dilayani.
8. Pembiayaan,
waktu dan fasilitas lainnya.
9. Kegiatan
evaluasi bukan merupakan kegiatan yang bersifat insidental, tetapi merupakan
proses kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan.
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan
mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi
perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut
mempengaruhi kehidupan peserta didik. (dikutip dari Bloom et.all 1971).
Stufflebeam et.al 1971 mengatakan bahwa evaluasi
adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna
untuk menilai alternatif keputusan.
Evaluasi
sendiri memiliki beberapa prisip dasar yaitu:
1.
Evaluasi
bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembelajaran bagi
masyarakat.
2.
Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang
sempurna, meski dilakukan dengan metode
yang berbeda.
3.
Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan
jawaban atas suatu pertanyaan tertentu. Evaluator tidak berwennag untuk
memberikan rekomendasi terhadap keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya
membantu memberikan alternatif.
4.
Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan
perorangan.
5.
Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian
pula sebaliknya.
6.
evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka
lakukanlah revisi.
7.
Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup, hingga
perlu pengalaman untuk pendalaman metode penggalian informasi.
8.
Evaluasi akan mntap apabila dilkukan dengan instrumen
dan teknik yang aplicable.
9.
Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud
dengan evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan evaluasi program.
10. Evaluasi
memberikan gambaran deskriptif yang jelas mengenai hubungan sebab akibat, bukan
terpaku pada angka soalan tes.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sesungguhnya
evaluasi adalah proses mengukur dan menilai terhadap suatu objek dengan
menampilkan hubungan sebab akibat diantara faktor yang mempengaruhi objek
tersebut.
G. Implementasi Evaluasi Pendidikan
1.
Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh
informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka pelaksanaan
program pendidikan.
2.
Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya
relevansi antara program pendidikan yang telah dirumuskan, dengan tujuan
yang hendak dicapai.
3.
Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha
perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan program pendidikan yang dipandang
lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakan, akan
dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.
H. Prosedur Melaksanakan Evaluasi
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya
dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan
sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan secara garis besar melibatkan 3 unsur
yaitu input, proses dan out put. Apabila prosesdur yang dilakukan tidak
bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan hasil yang digambarkan oleh
hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran yang sesungguhnya terjadi
dalam proses pembelajaran.
Langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan evaluasi
pendidikan secara umum adalah sebagai berikut:
a. perencanaan (mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi,
tujuan evaluasi, teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang hendak dievaluasi,
kapan, dimana, penyusunan instrument, indikator, data apa saja yang hendak
digali, dsb)
b. pengumpulan data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai
dengan tujuan)
c. verifiksi data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb)
d. pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif,
apakah hendak di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan
parametrik atau non parametrik, apakah dengan manual atau dengan software
(misal : SAS, SPSS )
e. penafsiran data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri
dengan uji hipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima
mengapa? Berapa taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara
berkesinambungan dengan tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab
akibat. Apabila hubungan sebab akibat tersebut muncul maka akan lahir
alternatif yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
dengan pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi
merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap
sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh
perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju dan
mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita
dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan.
Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui seberapa jauh
keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada perubahan
menjadi lebih baik. Jadi secara umum evaluasi adalah suatu proses
sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
DAFTAR PUSTAKA
Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suherman, U. (2007). Manajemen Bimbingan dan
Konseling. Bekasi: Azzam Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar