EKONOMI DAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat
Menempuh Mata Kuliah Ekonomi dan
Pembiayaan Pendididkan
Program Studi MagisterAdministrasi
Pendidikan
PPs FKIP Universitas Bengkulu Semester 2
Tahun Akademik 2013/1014
Dosen Dr. Zakaria, M.Pd
Oleh
JON SASTRO
A2K012115
PROGRAM
STUDI
MAGISTER
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM
PASCASARJANA FKIP
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
1) Definisi
ekonomi pendidikan
Ekonomi pendidikan adalah cabang teori
ekonomi dan investivigasi yang telah berkembang pesat sejak 1960-an dan
memiliki sejarah yang panjang.
Menurut Elchnan
Cohn (1979) adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara
perorangan maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam
rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan
berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, pendapat, sikap dan nilai-nilai khususnya melalui pendidikan
formal, serta bagaimana mendiskusikannya secara merata (equal) dan adil (equality) di antara
berbagai kelompok masyarakat”.
Ekonomi pendidikan
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara terbaik dalam mengalokasikan
sumberdaya pendidikan yang terbatas (terutama dana) antar jalur, jenis, jenjang
pendidikan baik negeri maupun swasta; antar jenjang pemerintah-an (pusat,
propinsi, dan kabupaten/kota) serta satuan pendidikan; antar kategori input
(pendidik, sarpras, dsb.); dan antar daerah (propinsi, kabupaten/kota).
Ekonomi pendidikan
adalah aktivitas pemenuhan tuntutan permintaan kebutuhan manusia terdidik
melalui belajar yang harus dibiayai.
Dari beberapa
pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa ekonomi pendidikan adalah cara
manusia dalam memanfaatkan sumber daya pendidikan sebaik mungkin untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan manusia itu sendiri melalui pendidikan.
2) Karena
dari segi ekonomi pendidikan itu sangat mahal, dalam membiayai pendidikan dari
jenjang yang paling bawah sampai yang paling tinggi harus watmi atau kuat
ekonomi, oleh karena itu orang Indonesia selalu mempertimbangkan jika ingin
berinvestasi dalam bentuk pendidikan. Padahal pendidikan merupakan sektor
unggulan untuk merubah dan memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat suatu kaum
pada kehidupan bernegara.
3) Pendidikan
sebagai investasi diharapkan
menghasilkan banyak manfaat. Pendidikan
harus memberikan hasil terbaik, tetapi biaya yang dikeluarkannya harus sekecil mungkin, namun produktivitas
SDM harus berkualitas dan memberikan nilai tinggi pada perbaikan kehidupannya,
keluarganya, masyarakat bangsa dan negara. Hal ini lah yang tidak di
pertimbangkan oleh pemerintah, karena yang terjadi malah sebaliknya, pendidikan
mahal, dan tidak berkualitas ini dapat merugikan suatu Negara, sebenarnya ada
apa dengan Negara kita saat ini. Inilah yang harus jadi pertimbangan untuk
Negara kita masalah pendidikan.
4) Konsep human
capital sangat penting kaitannya antara pendidikan, produktivitas kerja dan pertumbuhan ekonomi. Teori human capital menganggap bahwa tenaga kerja
merupakan pemegang kapital yang tercermin dalam keterampilan, pengetahuan, dan
produktivitas kerjanya. Jika tenaga kerja merupakan pemegang kapital, orang
dapat melakukan investasi untuk dirinya dalam rangka memilih profesi atau
pekerjaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dan inilah yang
menjadi agenda pwnting dari seorang manejer pendidikan.
Jadi strategi untuk menjadi
human capital yang hebat cukup dengan mampu berfikir cerdas bagaimana cara berinvestasi
dan konsumsi untuk jangka pendek, jangka menengah ban jangka panjang.
5) Saya
setuju dengan pendapat Schultz bahwa Konsep modal manusia mengakui bahwa tidak
semua tenaga kerja sama dan bahwa kualitas karyawan dapat ditingkatkan dengan
berinvestasi di dalamnya. Pendidikan, pengalaman dan kemampuan seorang karyawan
memiliki nilai ekonomi bagi pengusaha dan untuk istilah ini pada tahun 1960
untuk mencerminkan nilai kapasitas manusia. Dia percaya modal manusia seperti
jenis lain dari modal, itu bisa diinvestasikan dalam melalui pendidikan,
pelatihan dan manfaat yang disempurnakan yang akan mengarah pada peningkatan
kualitas dan tingkat produksi.
Jadi berinvestasi melalui
pendidikan, pengalaman dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja
dan dapat memperbaiki daya produksinya dan memperbaiki perekonomian mereka
sebagai human capital.
6) Dari
masalah diatas yaitu yang pertama terbatasnya kesempatan kerja, kedua rendahnya
kualitas angkatan kerja, ketiga yaitu besarnya pengangguran, yang ke empat
yaitu globalisasi arus barang dan jasa. Untuk mengatasi masalah di atas sangat
simple yaitu melalui pendidikan, karena pendidikan telah diposisikan sebagai
proses yang paling efektif dalam merubah
keadaan seseorang atau masyarakat, organisasi menuju kepada kondisi yang
lebih baik sesuai dengan keinginannya.
Pendidikan sebagai investasi diharapkan menghasilkan banyak
manfaat diantaranya melahirkan manusia yang :
1. Beriman dan bertaqwa
2. Menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Tenaga
terampil dalam semua bidang dan tingkatan pekerjaan dunia industri dan jasa.
4. Dapat
memelihara dan mengembangkan budaya
bangsa.
5. Pekerja
keras, disiplin dan profesional.
6. Dapat
menggerakan inovasi masyarakat dengan berbagai kreativitasnya.
7. Memelihara
dan menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.
8. Manusia
yang susila, cakap dan demokrasi.
Sehingga
dengan SDM yang berpendidikan akan mampu menciptakan angkatan kerja yang
berkualitas, jadi dapat mengurangi pengangguran Karena kesempatan kerja atau
peluang kerja terbuka lebar, bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaa dan
yang terakhir dengan SDM yang berkualitas kita akan mampu menghadapi serta
beradaptasi dengan globalisasi arus barang dan jasa seperti pasar bebas.
7) Investasi
pendidikan itu betul-betul menguntungkan jika dengan pendidikan itu sendiri
mampu menciptakan SDM yang berkualitas seperti: Menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, tenaga terampil dalam semua bidang dan tingkatan pekerjaan dunia
industri dan jasa, pekerja keras, disiplin dan professional, dan dapat
menggerakan inovasi masyarakat dengan berbagai kreativitasnya. sehingga
dengan investasi pendidikan dapat menjadikan manusia lebih berdaya, lebih banyak memiliki kemampuan untuk berkarya, lebih mampu dalam memecahkan
segala kesulitan hidup, dan jalan untuk
memperoleh penghidupan yang lebih layak.
Tetapi investai pendidikan
itu dapat merugikan jika suatu Negara itu kurang menghargai SDM nya sendiri,
seperti penempatan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, bahkan kompensasi
yang tidak sesuai. Hal ini lah yang mengakibatkan masyarakat enggan untuk
berinvestasi pendidikan. Sehingga merugikan Negara itu sendiri.
8) Pesan
yang dapat saya ambil dari system pendidikan jarak jauh yaitu, untuk mengenyam
pendidikan, terutama jenjang pendidikan menengah dan tinggi tidak selalu harus
pergi ke sekolah atau kampus, yang berdaya tampung sangat terbatas. Seiring
dengan kemajuan teknologi komunikasi dan pemanfaatan jaringan internet maupun
intranet, dimungkinkan untuk bisa memperoleh pendidikan jarak jauh. Atau, apa
yang disebut dengan pendidikan jarak jauh on-line.
Pendidikan jarak jauh
on-line melalui internet ini sangat tepat untuk diterapkan di Indonesia.
Mengingat luas Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan jumlah
penduduk yang sangat banyak, tidak mungkin tertampung di sekolah atau
universitas yang sudah ada sekali pun. Dengan sarana pendidikan seperti ini dimungkinkan
pencapaian upaya pemerataan distribusi pendidikan ke seluruh wilayah Tanah Air.
Sehingga
masyarakat yang berada di pedesaan tidak usah jauh-jauh datang ke kota hanya
untuk mendapatkan pendidikan. Mereka cukup duduk di depan komputer dan dengan jari-jari
bisa belajar dengan membuka internet.
9) Ya,
jelas. Kita masih layak mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa berinvestasi
pendidikan itu penting karena Pendidikan merupakan proses yang paling efektif
dalam merubah keadaan seseorang atau
masyarakat, organisasi menuju kepada kondisi yang lebih baik sesuai dengan
keinginannya. Pendidikan memberikan keuntungan ganda, yaitu meningkatkan nilai
harga diri dan kemampuan produktivitas. Hanya saja Negara kita kurang
menghargai sumber daya manusia yang ada, serta kurangnya lapangan pekerjaan
yang mengakibatkan pengangguran dimana-mana.
10) Aspek equity sangat penting diperhitungkan di
dalam pendidikan karena pendidikan merupakan investasi jangka menengah dan
jangka panjang dengan hasil yang tinggi salah satunya yang merupakan saham.
Jika tidak ada investasi pendidikan maka Negara tidak akan mengalami kemajuan,
bahkan akan mengalami kemunduran dan kehancuran, karena tidak memilki equlity
dalam bentuk pendidikan, yaitu modal investasi jangkah menengah dan jangka
panjang.
11) Salah satu strategi dalam berinvestasi adalah
dengan cara berinvestasi dalam bentuk pendidikan, raih lah pendidikan setinggi
mungkin karena dengan pendidikan kita bisa memperbaiki perekonomian bangsa
meningkatkan drajat Negara. Investasi SDM menjadikan seseorang mempunyai kebebasan
memilih keahlian jenis pekerjaan yang akan dijalaninya. Coba bayangkan apa
jadinya jika kita tidak berpendidikan, kita tidak akan memiliki keahlian
apapun, sehingga kita hanya bisa di kendalikan oleh orang lain. Bahkan jika
tidak memiliki SDM yang berkualitas di era globalisasi saat ini Negara kita
bisa akan di jajah lagi dan di kuasai oleh Negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar